POLUSI
UDARA
Polusi udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi
rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang
membahayakan kesehatan tubuh manusia. Polusi udara biasanya terjadi di
kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas yang
mengandung zat di atas batas kewajaran. Rusaknya ata semakin sempitnya lahan
hijau atau pepohonan di suatu daerah juga dapat memperburuk kualitas udara di tempat
tersebut. Semakin banyak kendaraan bermotor dan alat-alat industri yang
mengeluarkan gas yang mencemarkan lingkungan akan semakin parah pula polusi
udara yang terjadi. Untuk itu diperlukan peran serta pemerintah, pengusaha dan
masyarakat untuk dapat menyelesaikan permasalahan polusi udara yang terjadi.
Polusi udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah,
sekolah, dan kantor. Polusi ini sering disebut polusi dalam ruangan. Sementara
itu polusi di luar ruangan berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri,
perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat
diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri
dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak
adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut.
Secara umum, terdapat 2 sumber polusi udara, yaitu polusi akibat
sumber alamiah, seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan
manusia, seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain.
Di dunia, dikenal 6 jenis zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan
manusia, yaitu Karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx), oksida nitrogen
(NOx), partikulat, hidrokarbon (HC), dan oksida fotokimia, termask ozon. Sumber
utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga, di mana mencakup 41%
dari sumber debu.
SUMBER:
POLUSI AIR
Polusi air adalah penyimpangan
sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniaannya. Air yang
tersebar dialam tidak pernah dapat dalam bentuk murni, tetapi bukan berarti
semua air sudah sudah berpolusi. Air permukaan dan air sumur biasanya mengandung
bahan-bahan metal terlarut seperti Na, Mg, Ca, dan Fe. Air yang mengandung
komponen – komponen tersebut dalam jumlah tinggi disebut air sadah.
Air yang tidak berpolusi tidak selalu merupakan air murni, tetapi
adalah air yang tidak mengandung bahan-bahan asing tertentu dalam jumlah
melebihi batas yang ditetapkan sehingga air tersebut dapat digunakan secara
normal untuk keperluan tertentu.
Adanya benda-benda asing yang mengakibatkan air tersebut tidak
dapat digunakan secara normal disebut polusi. Air yang normal sebenarnya tidak
mempunyai rasa. Timbulnya rasa yang menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya
polusi, dan rasa yang menyimpang tersebut biasanya dihubungkan dengan baunya
karena pengujian terhadap rasa air jarang dilakukan. Air yang mempunyai bau
tidak normal juga dianggap mempunyai rasa yang tidak normal.
SUMBER:
POLUSI SUARA
Polusi atau pencemaran lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 4 Tahun 1982).
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang
longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat
berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di
dalam air, batu bara, atau udara. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan
berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan
kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo
atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel. Manusia mendengar bunyi
saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke
gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga
manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai
variasi dalam kurva responsnya.
Jadi, polusi suara adalah gangguan pada lingkungan yang
diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk
hidup di sekitarnya. Polusi suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang
membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan. Tingkat
kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 70 desibel (dB).
SUMBER:
POLUSI TANAH
Polusi tanah adalah keadaan di mana
bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Polusi ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian
kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah atu komponen
lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan
bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai
kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”
Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi
kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan
tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang
melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan
tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Polusi yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di
tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia
ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
SUMBER:
LIMBAH ORGANIK
Limbah merupakan suatu barang
(benda) sisa dari sebuah kegiatan produksi yang tidak bermanfaat/bernilai
ekonomi lagi. Dalam dunia masyarakat yang semakin maju dan modern, peningkatan
akan jumlah limbah semakin meningkat.
Limbah Organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan
(mudah membusuk), limbah organik mengandung unsur karbon. Contoh limbah organik
dapat anda temui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kotoran manusia dan
hewan.
Limbah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan
hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan
atau yang lain. Limbah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Limbah
rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk limbah organik,
misalnya limbah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
SUMBER:
LIMBAH ANORGANIK
Limbah anorganik yaitu limbah yang
terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga
penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Limbah anorganik berasal
dari SUMBER DAYA ALAM tak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau
proses industri.
Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
alumunium. Sebagian zat organik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh
alam, sedangkan sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat
lama. Limbah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol
plastik, tas plastik dan kaleng.
Contoh Limbah anorganik adalah :
potongan-potongan atau pelat-pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan,
pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, kaleng bekas, botol bekas, bahkan kertas,
dan lain-lain.
Dengan semakin canggihnya teknologi
di Dunia, semakin banyak pula penggunaan barang-barang yang selesai digunakan
menjadi limbah anorganik. Jika limbah anorganik semakin menumpuk dan tidak ada
usaha untuk menanggulangi maka dapat menjadi sumber penyakit serta bisa
mengakibatkan bencana seperti banjir.
SUMBER:
LIMBAH PEMUKIMAN ATAU LIMBAH RUMAH TANGGA
Limbah rumah tangga yang cair
merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai
berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air
buangan manusia) yang terbawa air got atau parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan
botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air,
dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah
pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan
pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air
akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing
Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis
(bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.
Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Di
dalam air got yang demikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan
jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah
perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
SUMBER:
LIMBAH PERTANIAN
Pertanian merupakan sektor yang masih luas terhampar di
wilayah Indonesia. Gencarnya pembangunan di sektor industri dan pemukiman
penduduk belum mampu menggeser sektor pertanian sebagai icon Indonesia yang
terkenal sebagai negara agraris. Pembangunan pertanian saat ini telah mencapai
pengembangan agribisnis dan agroindustri. Pengembangan tersebut telah mendorong
pertumbuhan sektor pertanian tetap terjadi peningkatan.
Limbah pertanian berupa limbah
tanaman merupakan hasil sampingan dari tanaman yang dibudidayakan dan kaya
bahan organik yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk tanaman.
Selain itu limbah pertanian juga dapat berupa sisa pestisida. Limbah Pertanian diartikan sebagai bahan yang dibuang di
sektor pertanian, misalnya sabut dan tempurung kelapa,jerami dan dedak
padi, kulit.. Secara garis besar limbah pertanian itu dibagi ke dalam
limbah pra dan Saat panen serta limbah pasca panen. Limbah pasca panen juga
bisa terbagi dalam kelompok limbah sebelum diolah dan limbah setelah diolah
atau limbah industri pertanian.
Limbah
pertanian terbagi atas dua kelompok yaitu :
-
limbah pertanian pra
Limbah pertanian pra panen yaitu
materi-materi biologi yang terkumpul sebelum atau sementara hasil utamanya
diambil. Sebagai contoh daun, ranting, atau daun yang gugur sengaja atau
tidak biasanya dikumpulkan sebagai sampah dan ditangani umumnya hanya
dibakar saja.
-
Limbah pertanian panen
Limbah
pertanian saat panen cukup banyak berlimpah. Golongan tanamanserealia misalnya
yang populer di Indonesia antara lain batang atau jerami saat panen
padi, jagung, dan mungkin sorgum.
SUMBER:
LIMBAH
PERTAMBANGAN
Limbah pertambangan; adalah limbah
yang asalnya dari kegiatan pertambangan. Limbah pertambangan seperti batubara
biasanya tercemar asam sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar
daerah pertambangan. Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah
menjadi asam. Bila air yang bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/
kapur akan melarutkan senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut. Selanjutnya
senyawa Ca dan Mg yang larut terbawa air akan memberi efek terjadinya AIR
SADAH, yang tidak bisa digunakan untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih.
Bila dipaksakan akan memboroskan sabun, karena sabun tidak akan berbuih sebelum
semua ion Ca dan Mg mengendap.
Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan
korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan
dapat memusnahkan kehidupan akuatik.
Selain pertambangan batubara, pertambangan lain yang
menghasilkan limbah berbahaya adalah pertambangan emas. Pertambangan emas
menghasilkan limbah yang mengandung merkuri, yang banyak digunakan penambang
emas tradisional atau penambang emas tanpa izin, untuk memproses bijih emas.
Para penambang ini umumnya kurang mempedulikan dampak limbah yang mengandung
merkuri karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki.
Biasanya mereka membuang dan mengalirkan limbah bekas proses
pengolahan pengolahan ke selokan, parit, kolam atau sungai. Merkuri tersebut
selanjutnya berubah menjadi metil merkuri karena proses alamiah. Bila senyawa
metil merkuri masuk ke dalam tubuh manusiamelalui media air, akan menyebabkan
keracunan seperti yang dialami para korban Tragedi Minamata.
SUMBER:
LIMBAH
INDUSTRI
Limbah adalah sisa buangan hasil
dari suatu kegiatan produksi. Yang dimaksud produksi bisa dalam skala domestik
atau rumah tangga atau produksi dalam skala yang lebih besar. Dari pengertian
limbah ini, maka limbah industri adalah sisa buangan yang dihasilkan dari
proses produksi pada suatu industri. Tentu saja karena sifatnya industri, maka
jumlahnya lebih besar daripada limbah skala domestik atau rumah tangga.
Dampaknya pada lingkungan lebih besar daripada limbah
domestik. Ada dua macam limbah industri, yakni limbah dalam bentuk cair dan
juga limbah dalam bentuk padat yang biasa disebut sampah. Kedua jenis limbah
industri ini tentu saja tidak sedikit yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun.
Akan tetapi jika limbah domestik menjadi massal karena
jumlahnya juga bisa berbahaya. Limbah industri lebih berbahaya dikarenakan
secara kuantitas memang besar dan terus menerus dihasilkan dengan kandungan zat
yang sama. Dapat kita ilustrasikan bahwa sebuah pabrik menghasilkan suatu
produk A1 secara terus menerus, bahkan 24 jam, maka selamanya kandungan
limbahnya akan sama. Jika tidak dikelola dengan baik, maka lingkungan akan
menanggungnya secara terus menerus. Oleh karena itulah maka limbah industri
lebih berbahaya.
Limbah industri (industrial waste) yang berbentuk cair dapat
berasal dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air pada proses
produksinya. Selain itu limbah cair juga dapat berasal dari bahan baku yang
mengandung air sehingga di dalam proses pengolahannya, air harus dibuang.
Jenis-jenis industri yang menghasilkan limbah cair antara lain, industri pulp
dan rayon, pengolahan crumb rubber, minyak kelapa sawit, baja dan besi, minyak
goreng, kertas, tekstil, kaustik soda, elektor plating, plywood, tepung
tapioka, pengalengan, pencelupan dan pewama, daging, dan lain-lain.
SUMBER:
LIMBAH
MEDIS
Limbah medis adalah hasil buangan
dari suatu aktivitas medis. Limbah medis harus sesegera mungkin diolah setelah
dihasilkan dan penyimpanan menjadi pilihan terakhir jika limbah tidak dapat
langsung diolah. Faktor penting dalam penyimpanan limbah medis adalah
melengkapi tempat penyimpanan dengan penutup, menjaga areal penyimpanan limbah
medis tidak tercampur dengan limbah non-medis, membatasi akses lokasi, dan
pemilihan tempat yang tepat.
Menurut Depkes RI. Limbah medis adalah berbagai jenis
buangan yg dihasilkan rumah sakit & unit-unit pelayanan kesehatan yg mana
dpt membahayakan & menimbulkan gangguan kesehatan bagi pengunjung,
masyarakat terutama petugas yang menanganinya.
Limbah medis ada pada umumnya 10-15% limbah yg dihasilkan
oleh sarana pelayanan kesehatan.
Sumber limbah medis :
-
Unit pelayanan kesehatan dasar
-
Unit pelayanan kesehatan rujukan
-
Unit pelayanan kesehatan penunjang (
laboratorium)
-
Unit pelayanan non kesehatan (
farmasi )
SUMBER:
LIMBAH
CAIR
Limbah cair atau air buangan merupakan sisa air buang yang
berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada
umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi
kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Karakteristik limbah cair
bervariasi dipengaruhi oleh lokasi, jumlah penduduk, industri, tata guna lahan,
muka air tanah dan tingkat pemisahan antara storm water dan sanitary water.
Limbah cair dibagi kedalam 3 kategori : domestic wastewater
(Limbah cair domestik) meliputi: limbah cair dari dapur, kamar mandi, laundry
dan sejenisnya; sanitary wastewater meliputi: domestic wastewater, komersial,
kantor, dan fasilitas sejenisnya ; dan industrial wastewater berasal dari
industri (sangat bervariasi sesuai dengan jenis industrinya). Sifat-sifat air
limbah industri relatif bervariasi tergantung dari bahan baku yang digunakan,
pemakaian air dalam proses, dan bahan aditif yang digunakan selama
prosesproduksi.
Air limbah rumah tangga terdiri dari 3 fraksi penting, yaitu
: Tinja (faeces), berpotensi mengandung mikroba pathogen, air seni (urine),
umumnya mengandung Nitrogen (N) danFosfor, serta kemungkinan kecil
mikro-organisme dan grey water yang merupakan air bekascucian dapur, mesin
cucidan kamar mandi. Grey water sering juga disebut dengan istilah sullage.
Campuran faeces dan urine disebut sebagai excreta , sedangkan campuran excreta
dengan air bilasan toilet disebut sebagai black water. Mikroba pathogen banyak
terdapat pada excreta. Untuk industrial wastewater, zat-zat yang terkandung di
dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh
masing-masing industri, antara lain: nitrogen,sulfide, amoniak, lemak
garam-garam zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dan sebagainya.
SUMBER:
LIMBAH PADAT
Limbah
padat adalah hasil buangan industri berupa padatan,lumpur, bubur yang berasal
dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian,
yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan
logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.
Sumber
limbah padat di antaranya adalah pabrik gula, pulp dan rayon, plywood,
pengawetan buah, ikan dan daging dan lainlain.Secara garis besar limbah padat
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Ø Limbah padat yang mudah terbakar
Ø Limbah padat yang sukar terbakar
Ø Limbah padat yang mudah membusuk
Ø Limbah berupa debu
Ø Lumpur
Ø Limbah yang dapat didaurulang
Ø Limbah radio aktip
Ø Limbah yang menimbulkan penyakit
Ø Bongkaran bangunan
SUMBER:
LIMBAH GAS DAN PARTIKEL
Udara
adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi
pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur
kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara
melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas
udara.
Zat pencemar melalui udara
diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah
butiran halus dan masih rnungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap
air, debu, asap,kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas tanya aapat dirasakan
melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini
antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain. Untuk beberapa bahan
tertentu zat pencemar ini berbentuk padat dan cair. Karena suatu kondisi
temperatur ataupun tekanan tertentu bahan padat/cair itu dapat berubah menjadi
gas. Baik partikel maupun gas membawa akibat terutama bagi kesehatan,manusia
seperti debu batubara, asbes, semen, belerang, asap pembakaran,uap air, gas
sulfida, uap amoniak, dan lain-lain.
Pencemaran yang ditimbulkannya
tergantung pada jenis limbah, volume yang lepas di udara bebas dan lamanya
berada dalam udara. Jangkauan pencemaran melalui udara dapat berakibat luas
karena faktor cuaca dan iklim turut mempengaruhi.Pada malam hari zat yang berada
dalam udara turun kembali ke bumi bersamaan dengan embun. Adanya partikel kecil
secara terus menerus jatuh di atap rumah, di permukaan daun pada pagi hari
menunjukkan udara mengandung partikel. Kadang-kadang terjadi hujan masam. Arah
angin mempengaruhi daerah pencemaran karena sifat gas dan partikel yang ringan
mudah terbawa. Kenaikan konsentrasi partikel dan gas dalam udara di beberapa
kota besar dan daerah industri banyak menimbulkan pengaruh, misalnya gangguan
jarak pandang oleh asap kendaraan bermotor, gangguan pernafasan dan timbulnya
beberapa jenis penyakit tertentu.
SUMBER:
LIMBAH B3
(BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN)
Limbah
bahan berbahaya dan beracu atau B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifatnya dan atau
konsetrasinya maupun jumlahnya, secara langsung maupun tidak langsung hidup
manusia dan makluk lain (PP No. 188 Tahun 1999 dan PP No. 85 Tahun 19999
tentang pengelolaan Limbah B3).
Bahan berbahaya dan beracun mungkin
dapat kita jumpai di rumah kita, seperti buangan produk yang tidak memenuhi
standar yang aman bagi lingkunagn atau
sisa bahan maupun tumpahan bahan kimia yang kadaluarsa. Pada umumnya, produk
yang mengandung B3 bersifat mudah meledak dan terbakar, reaktif, beracun,
menyebabkan infeksi dan menyebabkan karat (korosif).
Berikut ini adalah produk yang
mengandung B3:
Pengharum
ruangan
Pemutih
pakaian
Diterjen
Pakaian
Pembersih
kamar mandi
Pembesih
kaca/jendela
Pembersih
lantai
Pengkilat
kayu
Pembersih
oven
Pembasmi
serangga
Lem
perekat
Hair
spray
Batu
baterai
SUMBER:
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr Wb
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan PORTOFOLIO IPA yang
berisi tentang “Jenis-jenis Limbah dan Polusi” dalam bentuk maupun isinya
masih sangat sederhana.
Artikel ini saya susun untuk memenuhi tugas PRAKERIN.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aan Khuriyah selaku guru IPA di XI APK
3 yang telah membimbing saya dengan penuh kesabaran.
Saya
akui artikel ini masih banyak kekurangan karena sebagai pemula masih banyak
yang perlu saya pelajari. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
artikel ini.
Akhir
kata semoga artikel ini bisa bermanfaat
bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada saya sendiri dan semua yang
membaca makalah ini semoga bisa di pergunakan dengan semestinya.
Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Wassalammu’alaikum Wr Wb
Mojokerto, 31 Mei 2014
Aprilia Setiya Raharja
Penyusun